Tag: Budaya Indonesia

Miris! 5 Budaya Indonesia Ini Pernah Diklaim Negara Lain!

Sebagai warga negara yang memiliki jutaan kebudayaan, kita tentunya memiliki rasa bangga tersendiri kepada Indonesia. Bayangkan, dari Sabang hingga Merauke saja kita sudah kaya dari segi jumlah penduduk, luas wilayah, sampai pada keberagaman Budaya Indonesia yang dimiliki setiap daerah.

Jangankan satu negara, di satu pulau yang terdiri dalam beberapa wilayah kota dan kabupaten saja, kita sudah bisa menemukan ratusan dan mungkin ribuan kebudayaan yang berbeda-beda mulai dari bahasa, kebiasaan, pakaian daerah, lagu daerah, dan lain-lain.

Coba perhatikan gaya bahasa yang digunakan sehari-hari antara orang Jawa Tengah dengan Jawa Timur dan Jawa Barat. Atau coba bedakan kebiasaan orang Kalimantan Timur dengan Kalimatan Barat. Bahkan budaya yang ada di wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua, sudah menyumbang sepertiga dari keseluruan budaya Indonesia. Kurang kaya apa?

Sayangnya, kesadaran kita sebagai masyarakat, khususnya anak muda, dalam mencintai dan melestarikan budaya Indonesia tak setinggi rasa bangga yang dimiliki. Bisa dikatakan, kita sangat kurang dalam memiliki kesadaran untuk mempertahankan warisan budaya ini.

Padahal, bangga tanpa kontribusi ikut menjaga eksistensi budaya Indonesia sama saja dengan tak membantu Bumi Pertiwi. Akibat dari rasa ketidakpedulian kita dalam menjaga budaya kita sendiri, akhirnya budaya asli Indonesia justru diambil dan diklaim oleh negara lain.

Mungkin sebagian besar dari kita sudah tahu berbagai kasus mengenai klaim negara lain terhadap budaya sendiri. Kalau kamu belum tahu sama sekali soal pemberitaan itu, simak daftar berikut yang menunjukkan rekap berbagai budaya Indonesia yang ‘dilestarikan’ negara lain.

#1 Batik Jawa digunakan sebagai desain produk perusahaan asal Jerman

Miris! 5 Budaya Indonesia Ini Diklaim Negara Lain!
Batik Jawa diklaim Adidas

Kasus pertama adalah Batik dari Jawa yang desainnya digunakan sebagai desain produk-produk Adidas pada tahun 2006. Ada beberapa produk yang menggunakan desain batik ini seperti jaket, kaos, sepatu, dan topi. Dalam seri “Adidas Materials of the World Project“, produk Adidas yang menggunakan budaya Batik Jawa ini hanya diproduksi sebanyak 1000 unit produk saja. Pro dan kontra terhadap kasus ini bergulir di antara masyarakat Indonesia.

Ada yang mendukung dan merasa bangga dengan penggunaan motif Batik Jawa tersebut dan beranggapan bahwa budaya kita semakin dikenal dan disukai oleh masyarakat dunia. Di sisi seberang, tak sedikit yang tidak setuju bahkan memrotes habis-habisan sebab produk Adidas seri tersebut sudah termasuk dalam kategori pelanggaran HAKI.

Baca Juga: Tak Perlu Jauh ke Luar Negeri, Ini 7 Lokasi Terdingin di Indonesia

Berita mengenai izin penggunaan motif Batik Jawa oleh Adidas ini tidak terdengar jelas. Meski kita merasa bangga sebab budaya kita mampu menjadi inspirasi produk perusahaan kelas dunia, akan tetapi kita harus juga berpikir bahwa tujuan penggunaan motif Batik Jawa yang sudah dipatenkan menjadi budaya Indonesia oleh Adidas ini adalah kepentingan komersial. Di sinilah letak permasalahan yang memunculkan kontra dari masyarakat Indonesia.

#2 Budaya Indonesia; Lagu dan Tarian Daerah, Kain, hingga Pulau Kecil di Indonesia diklaim Negara Malaysia

Miris! 5 Budaya Indonesia Ini Diklaim Negara Lain!
Reog Ponorogo – Sumber: daengbattala.com

Pemberitaan masalah yang satu ini mungkin lebih gencar dan lebih akrab di telinga kita. Klaim budaya Indonesia yang dilakukan Malaysia bahkan tidak hanya dilakukan satu atau dua kali dan bukan hanya pada beberapa budaya Indonesia. Mulai dari lagu daerah, tarian tradisional, hingga produk kain dan juga pulau kecil yang semuanya termasuk dalam warisan budaya Indonesia sempat diklaim oleh Malaysia.

Perdebatan masyarakat dua negara ini bahkan sempat membuat blok dan saling menjatuhkan antara Indonesia dengan Malaysia.

Baca Juga: Tahu Nggak Sih, 7 Makanan Asli dari Indonesia Ini Jadi Favoritnya Warga Dunia

Beberapa warisan budaya dan kekayaan negeri yang sempat dinyatakan sebagai budaya asli Malaysia antara lain Batik, Lagu Rasa Sayange (dari Maluku), Reog Ponorogo, Wayang, Kuda Lumping, Rendang (makanan daerah Padang), Keris, Angklung, Tari Pendet, Tari Piring, Tari Tor Tor, Gamelan Jawa, Pulau Sipadan dan Ligitan, Blok Ambalat, dan juga Perairan Sambas.

Cukup mencengangkan sebab klaim yang dilakukan Malaysia tak hanya pada sebagian kecil dari budaya Indonesia namun hampir mencakup semua tipe budaya.

#3 Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti (Bali) diklaim Oknum Warga Negara Amerika

Miris! 5 Budaya Indonesia Ini Diklaim Negara Lain!
Kerajinan Perak Desa Celuk – Sumber: pergiberwisata.com

Bentuk kebudayaan lain yang sempat diklaim oleh negara lain adalah desain kerajinan perak Desak Suwarti, pengrajin perak asal Desa Celuk, Gianyar, yang diklaim oleh warga negara Amerika, mantan konsumennya yang menyatakan bahwa desain kerajinan perak tersebut sebagai hasil karyanya dan digunakan untuk kepentingan komersial.

Lebih menyedihkan lagi, Desa Celuk bahkan sempat mendapat tuduhan karena melanggar HAKI atau TRIPs (Trade Related Intellectual Property Rights) atas karyanya sendiri yang diklaim oleh orang lain.

#4 Kopi Gayo diklaim Perusahaan Multinasional Belanda

Miris! 5 Budaya Indonesia Ini Diklaim Negara Lain!
Kopi Gayo Aceh – Sumber: monday.id

Salah satu warisan budaya Indonesia adalah makanan dan minuman yang menjadi tradisi dalam kehidupan masyarakat kita. Warisan budaya Indonesia yang juga menjadi kebanggaan kita dalam bentuk minuman salah satunya adalah Kopi Gayo yang merupakan kopi asli Aceh.

Siapa sangka, jenis kopi arabika ini pernah diklaim oleh Belanda, negara yang menurut sejarah pernah menjajah bangsa kita. Masalah muncul ketika kopi asli Indonesia ini diproduksi perusahaan asal Belanda dan sempat diklaim sebagai produksi Negara Seribu Kincir tersebut.

Baca Juga: Keren! 10 Brand Terkenal di Dunia ini Ternyata Asli dari Indonesia!

Dinas Perkebunan dan Kehutanan Aceh Tengah menyatakan meski konflik perebutan hak merek kopi tersebut belum tuntas, namun perusahaan Belanda tersebut kini tak lagi dapat mengklaim produk tersebut dan mereka memiliki kewajiban untuk membubuhkan label Indikasi Geografi atau IG pada setiap bungkus produk.

Label Indikasi Geografi tersebut merupakan salah satu bentuk perlindungan hukum yang akan melindungi nama asal produk sehingga pihak yang tidak berhak seharusnya tidak bisa menggunakan IG apalagi bila penggunaannya cenderung menipu konsumen dari informasi yang tepat mengenai produk tersebut.

Kopi Arabika Gayo sendiri merupakan jenis kopi yang hanya dibudidayakan di tiga wilayah di Indonesia, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, dan juga Gayo Lues.

#5 Kopi Toraja (Sulawesi Selatan) diklaim perusahaan asal Jepang

Miris! 5 Budaya Indonesia Ini Diklaim Negara Lain!
Kopi Toraja – Sumber: bestoko.com

Tahun 2005, Kopi Toraja yang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya berasal dari Sulawesi Selatan, pernah menjadi bahan perdebatan dan perebutan antara Indonesia dengan Jepang. Pasalnya, produk ini pernah diklaim oleh Jepang sebagai produk asli negara maju tersebut.

Bahkan, harga Kopi Toraja yang ditawarkan sejak dibungkus oleh Jepang bisa mencapai Rp169 ribu per cangkir! Promosi yang dilakukan bahkan secara terang-terangan menyatakan bahwa Kopi Toraja sudah menjadi produk yang berlabel KEY COFFEE.

Saat ini pemerintah sedang berusaha melakukan aktivitas sertifikasi berkaitan dengan kopi yang mendapat julukan ‘Queen of Coffee’ ini. Penggemar kopi yang menginginkan kopi dengan cita rasa kuat namun kadar keasaman relatif rendah bisa menjadikan Kopi Toraja sebagai pilihan tepat.

Baca Juga: Mengenal Budaya Ritual Membangkitkan Mayat di Toraja

Rasa bangga boleh saja kita miliki namun tentu harus menerima konsekuensi untuk ikut melestarikannya. Jika sudah terjadi kasus klaim budaya oleh negara lain, baru kita bingung untuk merebut kembali dan cenderung menyalahkan pemerintah karena tidak peduli pada harta negara. Sebenarnya, kitalah yang harus memulai perubahan dan revolusi mental, termasuk dalam upaya menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.

Hanya mengajukan protes kepada pemerintah untuk mengambil kembali budaya kita yang mungkin nantinya tidak akan kita jaga bukanlah sebuah tindakan yang akan menciptakan perubahan dan mengembalikan semua budaya Indonesia menjadi warisan kita. Jadi, masih mau sekadar bangga tanpa kontribusi apa-apa terhadap budaya Indonesia?

Tags: , , , ,

Permainan Tradisional Indonesia Ini Pernah Eksis di Jamannya, Kamu Pernah Main?

Generasi Anak 90-an sejatinya sudah bukan anak-anak lagi. Kalau dihitung-hitung, usia anak generasi 90-an sekarang sudah menyentuh kepala 2. Tentu saja kita sudah melewati masa-masa di mana main adalah pekerjaan utama dan beban terberat adalah PR Matematika. Usia kita sekarang sudah mulai dipenuhi oleh keinginan dan rencana hidup di masa depan. Bahkan, tak jarang dari kita yang sudah memulai hidup baru sebagai pasangan suami dan istri – atau mungkin ada yang sudah punya buah hati?

Menghadapi realita saat ini adalah kewajiban. Tapi, tidak ada salahnya dong flashback ke masa-masa di mana kita hampir setiap sore bersosialisasi dengan teman melalui berbagai permainan tradisional. Siapa saja nih yang masih ingat dulu selalu main apa? Ada banyak permainan tradisional dari Indonesia yang mewarnai proses perkembangan diri kita dulu. Dari beberapa permainan ini, kamu pernah main yang mana?

1. Permainan Tradisional Petak Umpet

Permainan satu ini bahkan juga dimainkan oleh anak-anak di luar negeri (biasa disebut dengan istilah hide and seek). Petak umpet merupakan salah satu permainan tradisional di Indonesia yang, di masa kecil generasi 90-an dan sebelumnya, sering jadi opsi permainan jika melibatkan orang banyak.

Permainan Tradisional Indonesia Petak Umpet

Cara permainannya cukup sederhana. Dari beberapa orang yang bermain, ditentukan dulu siapa yang akan menjaga atau menutup mata sembari menghitung angka. Biasanya penentuan ini dengan metode hompimpa. Ketika satu orang yang menjaga menghitung, yang lain harus bersembunyi. Orang yang menjaga tadi harus menemukan satu per satu teman-temannya yang bersembunyi dan memegangnya lalu kembali ke tempat ia menghitung tadi untuk “mengesahkan” bahwa ia berhasil menemukan teman yang bersembunyi.

Jika dia tidak bisa menemukan teman yang bersembunyi atau teman yang bersembunyi lebih dulu sampai di tempat ia menghitung tadi, maka dia kalah.

2. Permainan Tradisional Balap Karung

Di Indonesia, Balap Karung menjadi salah satu permainan tradisional yang jadi agenda wajib untuk lomba memperingati tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Tak hanya dimainkan oleh anak-anak, lomba ini juga bisa diikuti oleh orang dewasa. Sesuai namanya, lomba ini merupakan tipe lomba balapan dan menggunakan kain karung.

Permainan Tradisional Indonesia Balap Karung

Cara memainkannya adalah dengan terlebih dulu membuat area balapan dengan panjang sekitar 7 hingga 10 meter. Lalu, semua peserta memasukkan kedua kaki ke dalam karung mereka masing-masing. Setelah diberi aba-aba, mereka harus melompat dengan karung mereka menuju garis finish dan tidak boleh jatuh. Siapa yang lebih cepat sampai di garis finish dialah pemenangnya.

Baca Juga: Yuk Mengenal Budaya Ritual Membangkitkan Mayat di Toraja

3. Permainan Tradisional ABC Lima Dasar

Ada banyak nama permainan untuk jenis permainan satu ini. Akan tetapi kita lebih umum mengenalnya dengan nama ABC Lima Dasar. Ini adalah salah satu permainan tradisional di Indonesia yang tidak membutuhkan tempat yang luas. Permainan ini juga cukup sering dimainkan ketika waktu istirahat di sekolah berlangsung.

Permainan Tradisional Indonesia ABC lima dasar

Cara permainan ini cukup sederhana, bahkan melibatkan 2 orang saja sudah bisa (namun tentunya lebih banyak lebih seru). Awalnya, harus disepakati lebih dulu nama-nama apa saja yang harus disebutkan nantinya, misalnya nama hewan, nama tumbuhan, nama gedung, nama negara, dan lain-lain. Setelah itu, setiap orang harus menunjuk angka menggunakan satu tangan mereka. Hitung jumlah jari yang diberikan dengan alfabet – sehingga penghitungannya bukan 1..2..3.. tetapi A…B…C… sampai pada jari terakhir. Huruf yang disebut pada jari terakhir itu yang harus dicari jawabannya sesuai dengan ketentuan yang disepakati awal.

4. Permainan Tradisional Bentengan

Bentengan merupakan salah satu permainan tradisional yang setara dengan berolah raga. Penulis sendiri sih suka main permainan ini ketika jam istirahat. Permainan bentengan ini membutuhkan beberapa orang. Konsepnya hampir sama dengan permainan Petak Umpet. Satu orang yang kalah dengan sistem hompimpa adalah orang yang akan menjaga. Teman-teman yang lain akan berada di titik-titik tertentu yang disepakati sebagai benteng. Mereka yang tidak menjaga harus berpindah dari benteng satu ke benteng lain. Ketika berpindah dan mereka tertangkap atau tersentuh teman yang punya jatah menjaga tadi, mereka akan kalah dan bertukar posisi sebagai orang yang menjaga.

Permainan Tradisional Indonesia Bentengan

Permainan satu ini cukup menguras energi. Lari dari satu titik ke titik lain ditambah dengan sensasi dikejar sang penjaga membuat adrenalin kita terpacu. Meski begitu, permainan ini cukup seru karena tidak hanya menghibur tetapi juga secara tidak langsung membuat kita berolah raga dan menggerakkan tubuh.

Baca Juga: Unik, Tradisi Pernikahan Ini Cuma Bisa Kamu Temukan di Indonesia!

5. Permainan Tradisional Bola Bekel

Permainan selanjutnya yang tidak kalah seru adalah permainan tradisional Bola Bekel. Kalau permainan satu ini tidak membutuhkan banyak orang, bahkan bisa dilakukan sendiri. Bukan hanya untuk bersenang-senang atau mengisi waktu luang, permainan bola bekel juga bisa dilakukan untuk melatih kecepatan dan fokus.

Cara memainkannya sederhana. Hal pertama yang harus disiapkan adalah seperangkat alat permainan Bola Bekel ini, yang terdiri dari bola bekel itu sendiri dan beberapa pion-pion yang berbentuk seperti angsa atau bebek. Pion ini jumlahnya bisa disesuaikan dengan besaran tangan. Biasanya pion dalam paket permainan ini sebanyak 5, 7, atau 9. Awalnya, taruh semua pion di dalam telapak tangan sembari memegang bola bekel di tangan yang sama. Lempar bola bekel ke arah atas dan tumpahkan semua pionnya. Sembari melempar bola bekel dan hanya boleh memantulkannya sebanyak satu kali, ambil satu per satu pionnya.

Permainan Tradisional Indonesia Bola Bekel

Ketika semua pion sudah berhasil diambil, tumpahkan kembali seperti awal permainan. Level permainannya meningkat menjadi tidak sekadar mengambil pion yang sudah tumpah tetapi memposisikan pion menjadi seolah sedang berdiri. Begitu terus permainan ini berlangsung.

6. Permainan Tradisional Congklak

Permainan tradisional di Indonesia yang juga tak kalah sering dimainkan masa muda generasi 90-an adalah Congklak. Permainan ini cukup terkenal dan mudah dilakukan. Congklak juga tidak membutuhkan pemain yang banyak (hanya butuh 2 orang saja), ruangan yang luas, maupun tenaga yang harus dikuras. Meski kesannya sederhana, permainan ini membutuhkan kecepatan berpikir dari pemainnya agar tetap bisa bermain terus dan memenangkannya.

Satu paket permainan congklak terdiri atas satu lesung yang dibuat beberapa lubang kecil di tengah dan dua lubang besar di masing-masing sisi kanan dan kiri. Selain itu juga ada beberapa biji yang akan digunakan untuk bermain. Zaman dulu, biji untuk bermain Congklak ini berasal dari biji sawo kecik. Namun kini sudah banyak pabrik mainan yang membuat seperangkat alat main Congklak yang lebih awet.

Permainan Tradisional Indonesia Congklak

Cara memainkannya cukup mudah. Bagi rata semua biji permainan ke dalam lubang kecil yang ada di lesung tersebut. Pihak yang menang (dengan cara suit) boleh menjalankan permainan lebih dulu dengan mengambil salah satu kumpulan biji di lubang miliknya untuk dijatuhkan satu persatu di lubang-lubang tersebut baik menurut arah jarum jam maupun berlawanan. Jika biji terakhir berhenti di lubang yang masih memiliki biji, maka permainan dilanjutkan dengan mengambil semua kumpulan biji tersebut untuk dijatuhkan kembali seperti cara sebelumnya. Jika biji terakhir berhenti di lubang miliknya yang sebelumnya tidak ada biji lain, maka ia berhak mengambil semua biji yang ada di lubang lawan yang sejajar dengan lubang tempat biji terakhir jatuh. Sebaliknya, jika biji terakhir berhenti di lubang lawan yang tidak ada biji lain, maka ia harus mempersilakan lawan menjalankan bijinya.

Baca Juga: Tahu Nggak Sih, 7 Makanan Asli dari Indonesia Ini Jadi Favoritnya Warga Dunia!

7. Permainan Tradisional Egrang

Egrang masuk dalam daftar permainan tradisional Indonesia. Mungkin permainan ini sudah sangat jarang dilakukan sekalipun oleh anak-anak generasi 90-an yang tinggal di kota besar. Namun di pedesaan, ini adalah salah satu permainan favorit. Egrang adalah sepasang bambu yang diberi tambahan pijakan. Orang yang memainkannya cukup dengan berjalan menggunakan bambu tersebut. Biasanya permainan ini dimodifikasi dengan lomba jalan cepat.

Permainan Tradisional Indonesia Egrang

Meskipun memainkannya terlihat sederhana, egrang tak semudah itu digunakan. Permainan ini menuntut keseimbangan dari sang pemain untuk tetap bisa memijakkan kaki di bambu tersebut hingga menggunakannya untuk berjalan atau berlari. Biasanya, pemain dengan tubuh kecil lebih mudah untuk menguasai permainan ini karena mereka sebenarnya sedang menopang tubuh sendiri untuk bisa seimbang dalam memijak sepasang bambu tersebut.

8. Permainan Tradisional Engklek

Permainan tradisional lainnya yang tidak kalah menarik adalah Engklek. Permainan ini cukup sering dimainkan oleh sekelompok anak-anak perempuan, meskipun tak menutup kemungkinan anak laki-laki juga ikut memainkan permainan ini. Tak memerlukan banyak peralatan, engklek bisa dimainkan hanya dengan memanfaatkan lahan tanah dan penanda baik berupa pecahan genting maupun kerikil.

Cara memainkannya cukup sederhana. Awalnya, mereka harus menggambar dulu pola engklek yang hendak dimainkan. Sepintas, polanya akan mirip dengan sebuah kubus yang dibuka dan dibentangkan. Setelah pola selesai dibuat, pemain harus menjatuhkan pecahan genting atau kerikil mereka secara berurutan di kotak yang sudah disediakan. Mereka harus meloncat dari satu kotak ke kotak lainnya dan kembali dalam keadaan meloncat juga tanpa berhenti atau melompat di kotak tempat kerikil mereka mendarat.

Permainan Tradisional Indonesia Engklek

Sepintas, permainan ini terlihat cukup mudah dan sederhana. Akan tetapi, permainan ini punya tantangannya sendiri ketika pola yang dibuat tidak proporsional dengan pemainnya (terlalu besar atau terlalu kecil). Selain itu permainan ini juga menuntut keseimbangan tubuh dari pemainnya karena mereka harus meloncat dari satu kotak ke kotak lain dan tak boleh jatuh sampai mereka kembali keluar dari pola.

9. Permainan Tradisional Gobak Sodor

Gobak Sodor juga masuk dalam daftar permainan tradisional Indonesia. Ini juga sering dijadikan agenda olah raga di Sekolah Dasar selain mengenalkan berbagai permainan olah raga yang umum kita tahu sekarang. Gobak Sodor adalah salah satu permainan tradisional yang punya manfaat setara dengan olah raga karena permainan ini nantinya akan identik dengan adegan berlarian. Jika hendak memainkan permainan ini, harus melibatkan beberapa orang karena pada dasarnya Gobak Sodor merupakan permainan tim.

Permainan Tradisional Indonesia Gobak Sodor

Cara memainkannya tak sulit. Seperti engklek, permainan ini harus menggambar pola lebih dulu. Setelah pola selesai dibuat, tim yang bertugas menjaga harus berada pada garis-garis di pola permainan Gobak Sodor. Tim yang lain akan berusaha mencapai sisi seberang dan kembali ke poin semula melewati pola Gobak Sodor yang dijaga oleh tim lawan. Tim yang tidak menjaga harus bisa berlari dan mencapai poin tanpa tersentuh oleh tim penjaga. Jika mereka tersentuh, posisi berubah antara tim penjaga dengan tim yang berlari.

Baca Juga: Miris! 5 Budaya Indonesia Ini Pernah Diklaim Negara Lain!

10. Permainan Tradisional Gasing

Permainan satu ini tergolong sebagai permainan tradisional tetapi juga sampai sekarang masih ada lho yang memainkannya. Gasing adalah permainan dari melayu yang menggunakan sebuah benda khusus yang bisa berputar pada porosnya. Permainan ini biasa dimainkan oleh anak laki-laki. Gasing membutuhkan area yang cukup luas dan datar (tidak terlalu bergelombang karena akan memengaruhi gerak gasing).

Permainan Tradisional Indonesia Gasing

Gasing diputar dengan bantuan tali dengan cukup cepat. Gasing ini nantinya diadu dengan gasing lawan. Gasing yang jatuh atau berhenti lebih dulu adalah yang kalah. Permainan ini cukup sederhana tetapi seru pada masanya. Keberhasilan untuk menang sejatinya tak sekadar bersumber dari teknik pemutaran oleh si pemain, tetapi juga spesifikasi dari gasing itu sendiri. Apabila gasing tersebut dibuat dari kayu yang kuat, maka ia akan cenderung lebih stabil dalam berputar dan lebih kuat dalam mengalahkan gasing lawan.

 


 

Wah, ternyata banyak juga ya permainan tradisional dari Indonesia? Ini pun masih belum mencakup permainan lain yang mungkin juga dimainkan selama masa kecilmu. Mau nambahin daftar permainan tradisional Indonesia yang bahkan sudah mulai hilang di masa sekarang?

Tags: , , , , , ,