Waduh! 7 Gesture Ini Ternyata Punya Makna Berbeda dengan Dugaan Kita!
Berlibur ke luar negeri rasanya menyenangkan ya, apalagi ketika liburan itu kita lakukan bersama keluarga maupun rekan terdekat kita. Menikmati pemandangan yang berbeda dari biasanya tentu menjadi pengalaman dan memiliki sensasi tersendiri bagi kita. Lepas sejenak penat rutinitas dan nikmati waktu luang selama masih bisa. Hal ini bisa jadi tidak akan datang dua kali.
Mengunjungi negara orang untuk tujuan wisata memang sah-sah saja. Akan tetapi, kamu juga harus sadar dan menerima konsekuensi bahwa ketika kamu berada di sana, ada aturan dan budaya yang harus kamu hormati. Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya, ketika kamu berada di wilayah yang berbeda, berbeda pula aturan hidup yang berlaku di sana. Meskipun hanya sekedar bahasa tubuh, tak menutup kemungkinan kamu justru akan mendapat masalah karena persepsi yang berbeda dari penduduknya. Seperti tujuh bahasa tubuh berikut yang ternyata memiliki makna berlawanan dari dugaan kita.
Mengacungkan Jempol.
Sebagian besar dari kita akan setuju bahwa mengacungkan jempol memiliki arti yang baik atau positif. Orang yang mengacungkan jempol kita anggap memberikan respon positif berupa persetujuan dengan kita. Acungan jempol terkadang juga dianggap sebagai bentuk apresiasi atas apa yang kita lakukan. Meski begitu, di beberapa negara, acungan jempol ternyata tidak memiliki makna yang baik, lho.
Misalkan saja di Iran. Acungan jempol dikenal dengan sebutan ‘bilakh’. Ketika kita mengacungkan jempol di sini, sesungguhnya kita sedang mengatakan ‘terserah’. Gesture ini juga bisa berarti ‘silakan lewat’. Jadi ketika kamu sedang berada di Iran dan butuh tumpangan, jangan pernah meminta kendaraan yang lewat untuk berhenti dengan tanda seperti ini ya.
Contoh lain kita menggunakan di Indonesia, lebih tepatnya di daerah Jawa. Acungan jempol memang dimaknai sebagai persetujuan, namun gesture ini juga memiliki makna lain yaitu untuk menunjukkan arah secara lebih hormat kepada yang menanyakan. Khususnya di wilayah Yogyakarta, menunjukkan arah dengan menggunakan telunjuk dianggap kurang sopan. Penduduk Yogyakarta cenderung lebih sering menggunakan acungan jempol sebagai pengganti telunjuk ketika mereka sedang menunjukkan arah.
Menunjukkan Kata ‘OK’ dengan Jari.
Menyatukan ibu jari dan jari telunjuk bisa dipersepsikan sebagai bentuk lain dari kata ‘OK’ atau menunjukkan persetujuan. Hal ini banyak dipahami oleh sebagian besar warga dunia. Akan tetapi, ternyata gesture ini juga memiliki makna ganda yang artinya negatif bagi sebagian orang, lho.
Di Amerika Latin, gesture ini dianggap sebagai isyarat yang menghina karena dikonotasikan sebagai lubang anus. Lain halnya di Turki yang memahami gesture ini sebagai tanda yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki disorientasi seksual, khususnya sebagai penyuka sesama jenis (homoseksual). Pada beberapa negara yang ada di wilayah Timur Tengah, gesture ini bahkan dipahami sebagai mata setan. Wah wah wah!
The Corna.
Membuat isyarat tangan dengan menekukkan jari tengah, jari manis, dan ibu jari secara bersamaan kita anggap sebagai isyarat ‘metal’. Tentu saja isyarat ini kita pahami bukan sebagai tanda yang buruk. Atau mungkin kita kerap melakukannya ketika kita sedang berada di pentas musik band beraliran metal.
Tahukah kamu kalau gerakan ini ternyata memiliki makna yang lain pada beberapa negara? Ada yang menganggap bahwa gesture ini merupakan lambang dari setan dengan dua jari yang tegak adalah tanduk iblis. Padahal, University of Texas menggunakan gesture ini sebagai lambang ‘Longhorn’ yang merupakan maskot universitas. Di wilayah Mediterania, gesture ini dianggap sebagai sebuah simbol kuno yang memiliki makna ‘cuckold’ atau frasa ‘Your wife is cheating on you.’ Dalam pengertian kita, frasa ini bermakna bahwa orang terdekat kita merupakan pihak yang paling mungkin untuk membuka aib.
Berbicara Terlalu Dekat.
Jarak ketika kita berbicara juga menjadi salah satu hal yang harus kamu perhatikan, terutama ketika kamu tidak sedang berada di negaramu sendiri. Tidak semua orang nyaman untuk berbicara langsung dalam jarak yang terlalu dekat maupun terlalu jauh. Hal ini disebabkan karena perbedaan budaya yang menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Misalkan saja di Arab, ada batasan jarak bicara tertentu yang harus kamu patuhi terutama ketika kamu berbicara dengan lawan jenis. Ketika kamu mencoba untuk lebih mendekatkan diri dengan lawan bicara, kamu bisa dianggap tidak sopan.
Mengedipkan Mata.
Mata kita tidak bisa terus-menerus terbuka tanpa sekalipun berkedip. Hal ini merupakan salah satu kebiasaan normal yang dialami semua orang. Beberapa manfaat dari mengedipkan mata adalah membasahi bola mata dan mendorong debu yang masuk supaya keluar dari mata. Akan tetapi, kedipan mata (wink) ini jangan sampai kamu lakukan secara sengaja kepada seseorang – apalagi orang yang tidak kamu kenal – terutama ketika kamu berada di India. Karena, gesture ini ternyata memiliki makna seksual bagi penduduk setempat.
Anggukan dan Menggelengkan Kepala.
Anggukan kepala merupakan bentuk lain dari gesture yang juga menyatakan persetujuan. Hal ini juga bisa bermakna bahwa kamu memahami apa yang sedang dibicarakan lawan bicara. Sebaliknya, menggelengkan kepala banyak dipahami sebagai bentuk pertidaksetujuan atau tidak mengerti terhadap apa yang sedang dibicarakan lawan bicara. Di beberapa negara, kedua gesture ini ternyata memiliki makna yang berbeda, lho.
Misalkan di India. Gelengan kepala justru dimaknai sebagai gesture positif yang menyatakan persetujuan terhadap apa yang disampaikan lawan bicara. Lain lagi di Bulgaria, setiap anggukan kepala bahkan memiliki makna yang berbeda-beda. Sebagai turis yang mengunjungi Bulgaria, kamu mungkin akan cukup bingung mendapati kenyataan bahwa anggukan kepala ini justru berarti ‘tidak setuju’. Namun ketika anggukan kepala itu dilakukan secara perlahan, maknanya bisa saja berubah menjadi sebuah persetujuan. Waduh, bingung juga, ya.
Isyarat ‘Peace!’
Hand gesture satu ini kita kenal sebagai lambang perdamaian. Bahkan di beberapa negara, gesture ini dimaknai secara positif sebagai lambang kemenangan (victory). Sayangnya, di beberapa negara kamu harus mengingat bahwa gesture ini tidak memiliki makna positif bagi warga setempat. Contohnya di Inggris, gesture ini dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap orang. Makna negatif dari gesture ini juga bisa kamu temui di Australia, Irlandia, serta Italia.
Tidak banyak yang tahu mengenai perbedaan arti dari setiap bahasa tubuh yang dikira memiliki makna yang sama bagi seluruh warga dunia. Maka, ada baiknya kamu mempersiapkan diri juga dengan mencari tahu selengkap dan detil mungkin mengenai negara tujuan wisatamu, termasuk dengan budaya hidup yang berlaku. Jangan sampai hanya karena masalah sepele seperti pengertian yang berbeda mengenai gesture ini menyeretmu berurusan dengan pihak yang berwenang. Kamu tentu tidak mau kan liburanmu terkenang akan urusan dengan polisi?
Artikel Terbaru
- 10 Ide Makanan Untuk BBQ Sederhana yang Cocok Untuk Party
- Lima Cara Cepat Download Video dari Youtube Kurang dari 1 Menit
- Pengagum Senja Kopi, Ini Kedai Kopi Estetik yang Asik Buat Nongkrong di Jakarta!
- Cara Ampuh Menjawab Pertanyaan Jebakan Saat Interview Kerja
- Pecinta Drakor Ini Daftar Drama Korea Terbaru Bulan Ini
Artikel Favorite
- 10 Ide Makanan Untuk BBQ Sederhana yang Cocok Untuk Party (68,250)
- Ini Kelebihan dan Kekurangan Layanan Netflix yang Harus Diketahui! (45,398)
- Masih Berani Main Ponsel Sambil Tiduran Setelah Membaca Ini? (34,771)
- Tentang Coldplay dan Cerita di Balik Lirik Lagunya yang Bikin Meleleh (28,236)
- Wah 10 Budaya Indonesia Ini Mendunia Loh! Sudah Tau Budaya Apa Saja? (23,294)