Ini Lho Alasan Mengapa Mahasiswa Perlu Lebih Aktif di Luar Kelas
Sebagai mahasiswa, kamu sudah memiliki keleluasaan untuk mengatur dirimu dan tentu saja menerima tanggung jawab yang lebih besar paling tidak untuk dirimu sendiri. Ketika kamu sudah bukan lagi berstatus siswa sekolah menengah, kamu juga harus sadar ada beban tanggung jawab yang wajib kamu pikul untuk mengarahkan diri (dan hidupmu) kepada cita-cita yang menjadi tujuan hidup. Orangtua mungkin memberimu kebebasan untuk menentukan masa depanmu tetapi kamu tidak mempunyai alasan untuk hidup semaumu juga. Tak perlu memungkiri, kuliahmu pun bukan dibayar dengan beasiswa apalagi hasil jerih payah dan keringatmu sendiri kan?
Apakah kuliah memang hanya sekadar kuliah: datang ke kampus, masuk kelas, mendengarkan dosen berbicara, mengerjakan dan mengumpulkan tugas, selesai? Tidak. Kamu harus sadar bahwa tujuanmu selepas lulus kuliah adalah bekerja dan di sinilah persaingan kota berbumbu hukum alam dimulai. Kalau kamu tidak menyiapkan dirimu selagi waktumu masih ada, kamu akan kalah sebelum berperang. Itulah mengapa kamu sangat tidak disarankan untuk sekadar menghabiskan waktumu untuk kuliah saja. Beberapa hal berikut menjelaskan betapa pentingnya berorganisasi selama kamu kuliah demi mengumpulkan bekal persiapan kerja.
#1 Kamu bisa saja mahasiswa paling jenius di kampus, tapi kecerdasanmu tak cukup membuat orang peduli ketika kamu pun tidak bisa berkomunikasi dengan baik kepada rekan-rekan mahasiswa.
Punya kelebihan pintar dalam hal akademik memang menyenangkan, tetapi berhasil mengkomunikasikan informasi yang kamu punya menjadi hal yang dimengerti orang lain akan jauh lebih melegakan. Selain itu, memiliki jaringan yang luas selama kamu kuliah juga akan membawa manfaat di masa depan terutama untuk urusan pekerjaan. Perpaduan IPK baik dan jaringan yang luas akan memberimu keleluasaan dalam dunia kerja untuk mendapatkan pekerjaan terbaik maupun membangun kerja sama bisnis.
#2 Ya, perusahaan memperhatikan IPK ketika seleksi penerimaan karyawan baru. Tapi mereka juga memperhatikan kegiatanmu selama kuliah.
Tidak ada yang salah dengan memiliki IPK tinggi meski tanpa kegiatan dan prestasi non akademik. Akan tetapi kamu akan jauh lebih mudah bekerja ketika kamu memiliki beberapa pengalaman yang bukan melulu soal teori. Perusahaan memang akan menyeleksi berkas administrasi dan IPK menjadi hal yang dilihat lebih dulu dibandingkan dengan pengalaman organisasi. Tetapi ketika kamu memiliki keduanya, besar peluang kamu diterima dan betah menjadi bagian dari perusahaan yang sudah lama kamu idamkan untuk menjadi kantormu.
#3 Milikilah kegiatan di luar kepentingan akademik, kamu akan belajar bagaimana waktumu harus dibagi rata untuk semua kebutuhan tanpa menyingkirkan waktu pribadimu.
Sehari hanya terdiri dari waktu 24 jam. Hidupmu akan terasa sangat ringan jika hanya diisi untuk kepentingan akademik. Bisa jadi ketika kamu memasuki dunia kerja, kamu akan merasa kaget karena harus berhadapan dengan hal-hal yang menyibukkan dan menyita waktumu selama (minimal) 8 jam sehari dan kegiatan ini terus-menerus kamu lakukan entah sampai kapan – kecuali kamu memutuskan untuk segera pindah kerja ke kantor yang lebih santai. Inilah mengapa kamu perlu melatih dirimu mengatur waktu yang tidak hanya digunakan untuk mengisi otak dengan berbagai teori namun juga kegiatan lainnya yang menunjang.
#4 Ilmu pengetahuan memang penting, tetapi ide dan inovasi akan lebih dibutuhkan ketika kamu menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Ya, ilmu pengetahuan memang hal yang harus kamu miliki sebagai dasar untuk bekerja. Namun, bukan berarti ilmu pengetahuan adalah segalanya. Ilmu pengetahuan bukan satu-satunya kunci kesuksesan bekerjamu, tetapi bagaimana kamu melahirkan ide dan inovasi untuk menghadapi tantangan dan persaingan sehingga bisa bertahan dan menjadi pemimpin di bidangnya. Ini tidak bisa kamu dapatkan hanya dengan rutin duduk di kelas mendengarkan sejumlah teori dari dosen. Ide dan inovasi muncul ketika kamu mengalami pengalaman dan berusaha untuk menyelesaikannya tanpa terpaku pada teori-teori di buku.
#5 Kalau kamu sudah terbiasa menghadapi dinamika organisasi ataupun aktif dalam kegiatan non akademik lainnya, kamu bukan lagi pekerja newbie yang hobi menyalahkan keadaan.
Banyak perusahaan yang akhirnya merasa rugi menerima karyawan fresh graduate karena mereka masih harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan membutuhkan bimbingan dari para seniornya. Tentu saja hal ini bisa merugikan perusahaan dalam jangka waktu lama karena kinerja karyawan tidak seefektif yang diharapkan. Kalau keadaannya sudah begini, yang ada dalam pikiranmu hanya bagaimana bisa menyelesaikan kontrak pertama lalu berpindah tempat kerja. Padahal di tempat kerja lain pun kamu berpotensi menemukan masalah yang sama di kantor lama.
#6 Pada akhirnya, kamu akan bekerja dengan banyak orang dan berbagai latar belakang. Kalau tidak dilatih beradaptasi mulai dari sekarang, kamu akan tersiksa ketika bekerja dengan orang yang sama sekali belum kamu kenal.
Keuntungan tergabung dan aktif menjadi anggota organisasi maupun kegiatan non akademik lainnya adalah kamu memaksa dirimu belajar untuk beradaptasi dengan banyak orang serta menjalin komunikasi yang baik dan berkelanjutan, termasuk ketika kalian menghadapi masalah yang sama dan mengancam keutuhan organisasi. Tidak semua orang menyenangkan, tetapi juga tidak semua orang menyebalkan. Semua tergantung dari cara diri kita menghadapi mereka. Kalau kamu sudah mengetahui watak dari orang-orang tertentu, kamu menjadi lebih mampu menangani masalah yang berhubungan dengan mereka.
#7 Karena tidak menutup diri, kamu menjadi lebih banyak mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kebutuhanmu, misalkan beasiswa pertukaran pelajar maupun kesempatan untuk menjadi Mahasiswa Berprestasi.
Inilah yang juga menjadi keuntunganmu ketika kamu aktif sana-sini. Kamu menjadi tidak ketinggalan informasi, termasuk kalau kamu menjadi informasi beasiswa exchange maupun mencalonkan diri untuk menjadi mapres.
Itulah mengapa kamu diharapkan tidak bermain-main dan membuang waktumu selama kuliah. Duduk di bangku perguruan tinggi saja sudah memberimu predikat sebagai orang mampu karena ketahuilah tidak semua pelajar di Indonesia memiliki cukup dana untuk melanjutkan studi mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Baik kamu kuliah karena beasiswa atau bukan, kamu patut mempertanggung jawabkan pilihanmu untuk kuliah. Sekalipun kuliah ini bukan pilihanmu (atau mungkin kamu kuliah karena paksaan orangtua), setidaknya buktikan bahwa kamu pribadi yang bertanggungjawab.
Artikel Terbaru
- 10 Ide Makanan Untuk BBQ Sederhana yang Cocok Untuk Party
- Lima Cara Cepat Download Video dari Youtube Kurang dari 1 Menit
- Pengagum Senja Kopi, Ini Kedai Kopi Estetik yang Asik Buat Nongkrong di Jakarta!
- Cara Ampuh Menjawab Pertanyaan Jebakan Saat Interview Kerja
- Pecinta Drakor Ini Daftar Drama Korea Terbaru Bulan Ini
Artikel Favorite
- 10 Ide Makanan Untuk BBQ Sederhana yang Cocok Untuk Party (68,053)
- Ini Kelebihan dan Kekurangan Layanan Netflix yang Harus Diketahui! (44,191)
- Masih Berani Main Ponsel Sambil Tiduran Setelah Membaca Ini? (34,681)
- Tentang Coldplay dan Cerita di Balik Lirik Lagunya yang Bikin Meleleh (28,127)
- Wah 10 Budaya Indonesia Ini Mendunia Loh! Sudah Tau Budaya Apa Saja? (23,048)