Google Home: Si Jarvis ‘Iron Man’ di Kehidupan Nyata
Memiliki asisten pribadi rasanya cukup membantu bagi kamu yang termasuk dalam golongan orang supersibuk dengan segudang kegiatan yang sama sekali tidak bisa diduakan. Bebanmu untuk mengatur jadwal pertemuan dengan banyak pihak menjadi berkurang karena tidak semua harus kamu pikirkan dan atur sendiri. Kalau dipikir-pikir, rasanya menyenangkan sekali memiliki asisten pribadi yang tidak hanya cerdas namun juga update terhadap berita yang sedang hangat diperbincangkan. Kalau asisten pribadi yang seperti ini, rasanya teknologi Jarvis adalah jawabannya. Kalau kamu melihat dan mengikuti alur cerita Iron Man maupun The Avengers, kamu tidak akan asing dengan asisten pribadi virtual milik Tony Stark yang diperankan oleh Robert Downey Jr. ini.
Imajinasi? Jarvis bukan sekadar imajinasi karena kini Google telah meluncurkan teknologi serupa yang dikenal dengan nama Google Home. Google Home dianggap sebagai teknologi paling mutakhir dan berhasil menarik perhatian di konferensi teknologi Google I/O 2016 yang terselenggara pada 18 Mei 2016 di Mountain View. Teknologi ini sangat cocok diimplementasikan di rumah maupun kamar, hampir sama seperti yang dilakukan Tony Stark pada Jarvis.
Google Home – atau yang lebih singkat disebut Home – merupakan perangkat elektronik cerdas dengan ukuran mini dengan bentuk speaker. Perangkat ini akan berfungsi sebagai asisten pribadi virtual dan didesain untuk bisa semirip mungkin dengan manusia. Home dirancang untuk bisa mendengar dan menjawab setiap pertanyaan dari para penggunanya dengan jawaban yang didasarkan data yang didapatkan, misalkan pertanyaan itu seputar cuaca hari ini maupun janji yang sempat dibuat oleh si pengguna. Teknologi Home juga terintegrasi dengan semua produk Google layaknya Gmail, Youtube, dan mesin pencari Google itu sendiri.
Home harus selalu terintegrasi dengan internet. Kemampuannya pun tak berhenti sampai menjawab pertanyaan penggunanya. Ia bahkan didesain untuk bisa menyalakan lampu – yang tentu saja lampunya pun harus terintegrasi dengan sistem rumah pintar Nest Labs. Nest Labs sendiri dikenal sebagai anak perusahaan Google yang secara khusus berfokus pada produksi perangkat rumah tangga berbasis internet. Home memiliki keunggulan lain untuk memutar musik serta video di televisi namun harus dengan memanfaatkan sistem hiburan Chromecast.
Google Home sendiri memiliki beberapa pesaing yang menjadikannya harus dipersiapkan selama bertahun-tahun agar bisa lahir secara revolusioner dan ‘menyingkirkan’ para pesaingnya dengan segala kelebihan yang dimiliki. Hasil kerja keras Google dalam menciptkan asisten virtual yang nyata pun terlihat dari kinerja Google Home dan hal ini dinyatakan oleh Pichai selaku CEO dari Alphabet’s Google Division. Misalkan pengguna menanyakan ‘Apa yang sedang tayang di bioskop malam ini?’ maka Home pun tidak sekadar memberikan informasi mengenai judul film apa saja yang sedang tayang namun lengkap dengan pilihan film yang disarankan, natural seperti percakapan dengan sesama manusia.
Salah satu pesaing Google Home yang lebih dulu memunculkan diri di khalayak pecinta barang elektronik adalah Amazon Echo. Amazon Echo juga memiliki fungsi yang serupa dengan Google Home dengan Alexa sebagai Sistem Artificial Intellegence yang mampu menggerakan perangkat ini agar bisa berfungsi sebagai asisten pribadi virtual kita. Dilansir dari situs www.cnet.com, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengapa sesungguhnya Google Home lebih layak untuk kamu miliki daripada Amazon Echo.
#1 Multi-room Audio.
Berbagai perangkat milik Amazon Echo diketahui tidak sinkron antara perangkat yang satu dengan perangkat lainnya. Kamu bahkan tidak bisa menggunakan dua perangkat Echo untuk membuat suara stereo dan tidak bisa memintanya memutarkan lagu untuk dimainkan secara bersamaan. Namun dengan Google Home, kamu bisa memberikan perintah pada speaker apa pun yang terintegrasi dengan Chromecast Audio. Bahkan tidak hanya speaker, jika TV-mu memiliki Chromecast video streamer, bukan tidak mungkin kamu memutar lagu langsung dari TV. Home akan mampu memainkan lagu apa pun dari perangkat individual apa pun selama terintegrasi dengan Chromecast.
#2 Perintah Berbasis Suara Percakapan.
Ini dia yang menjadi keunggulan dari Google Home. Ia bisa menerima perintah meski dinyatakan dalam kalimat percakapan natural selayaknya kita bercakap-cakap dengan manusia. Echo kurang bisa menanggapi perintah seperti ini. Misalkan ketika kita meminta Echo menurunkan suhu ruangan, ia akan meminta perintah detil berapa derajat harus turun atau menuju suhu berapa derajat yang diinginkan.
#3 Tampilan yang Dapat Dikostumisasi.
Keunikan lain dari Google Home adalah tampilannya yang bisa dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita.
Namun meskipun Google Home sudah dipersiapkan bertahun-tahun sebagai produk sempurna, ada beberapa hal yang perlu kamu tahu mengenai kelemahan Home dibandingkan dengan Amazon Echo yang mungkin bisa menjadi pertimbanganmu untuk memilikinya ketika harga resmi Home sudah diumumkan. Beberapa kekurangan dari Home dibandingkan Echo antara lain:
#1 Echo memiliki permulaan yang besar dalam Smart Home.
Echo memberikan keleluasan kepada para penggunanya tanpa harus membuat rumit dengan aplikasi dan password untuk mengontrol suara dari lampu, termostat, hingga garasi. Siapapun bisa menggunakan Echo, artinya Echo tidak hanya menjadi asisten pribadi virtual khusus untuk satu orang saja namun bisa membantu pengguna lain.
#2 Adanya kepribadian dari sistem AI, Alexa, dalam tubuh Echo.
Echo lebih menonjol dari segi kepribadian perangkat. Alexa selaku kepribadian dan sistem AI Echo dianggap ‘lebih manusia’ dibandingkan Google yang tidak memberikan ‘jiwa’ dalam perangkat mereka. Beberapa pengguna lebih menyukai kepribadian Alexa ini dibandingkan dengan mereka harus berbicara dengan Google karena rasanya sungguh-sungguh seperti berbicara kepada robot.
#3 Luasnya keterampilan (milik Echo).
Hal yang cukup menjadi kelebihan Echo yang mampu menarik perhatian dan minat pengguna asisten virtual adalah kemampuan Alexa untuk bisa mengupgrade kemampuan mereka sendiri. Alexa didesain untuk mampu ‘mengajak’ kamu bermain Bingo maupun Tic Tac Toe bahkan ia bisa memimpin grup dalam permainan bertemakan Batman. Ia bahkan mampu memanggil sebuah Taksi Uber untuk mengantar tamu pulang.
Berkaitan dengan peluncuran Google Home, musim panas ini perusahaan juga akan mengeluarkan aplikasi baru yaitu aplikasi pesan bernama Allo yang akan memperbolehkan penggunanya mengoperasikan pencarian Google dalam bentuk percakapan. Misalkan ketika kita mengirim foto makanan, Allo akan mendeteksi dan menanggapinya dengan jawaban ‘yummy’ dan bahkan memberikan saran restoran serupa di dekatnya.
Artikel Terbaru
- 10 Ide Makanan Untuk BBQ Sederhana yang Cocok Untuk Party
- Lima Cara Cepat Download Video dari Youtube Kurang dari 1 Menit
- Pengagum Senja Kopi, Ini Kedai Kopi Estetik yang Asik Buat Nongkrong di Jakarta!
- Cara Ampuh Menjawab Pertanyaan Jebakan Saat Interview Kerja
- Pecinta Drakor Ini Daftar Drama Korea Terbaru Bulan Ini
Artikel Favorite
- 10 Ide Makanan Untuk BBQ Sederhana yang Cocok Untuk Party (68,053)
- Ini Kelebihan dan Kekurangan Layanan Netflix yang Harus Diketahui! (44,192)
- Masih Berani Main Ponsel Sambil Tiduran Setelah Membaca Ini? (34,681)
- Tentang Coldplay dan Cerita di Balik Lirik Lagunya yang Bikin Meleleh (28,127)
- Wah 10 Budaya Indonesia Ini Mendunia Loh! Sudah Tau Budaya Apa Saja? (23,049)