Daripada Sekadar untuk Ngopi Cantik, Mending Lakukan Hal yang Lebih Bermanfaat Ini
Berapa banyak biaya yang sudah kamu keluarkan selama ini untuk ngopi cantik di kafe Mbak Medusa?
Buat sebagian orang – khususnya kalangan menengah dan ke atas – aktivitas ngopi cantik kayak emang bagian dari hidup, khususnya untuk “bersosialisasi” dengan rekan sepantaran. Nggak hanya mereka dewasa muda yang sudah punya penghasilan (apalagi belum menikah), bahkan untuk kalangan mahasiswa yang uang sakunya lebih dari cukup untuk cicilan motor per bulan, aktivitas ini cenderung jadi kebutuhan primer. Sedangkan bagi kalangan mahasiswa yang uang sakunya cukup “ngepas”, ngopi cantik ini jadi kebutuhan pamer. Kesinggung nggak?
Emang seberapa penting sih kebutuhan ngopi cantik itu? Atau seberapa urgent-kah kalau bulan ini belum upload foto kopi krim yang banyak gulanya itu? Jawaban tiap orang tentunya akan berbeda. Mereka yang cenderung terbawa arus, bisa jadi bilang ini adalah hal yang penting banget. Sedangkan sebagian lain yang apatis terhadap tren bisa bilang, “Nggak tahu. Emang penting ya?”
Itung-itung Rupiah yang Terbuang.
Sebenarnya nggak cuma kebiasaan ngopi cantik (baca: ngopi mahal) yang bakal dijadikan refleksi. Kebiasaan untuk jalan-jalan rutin setiap bulan, atau bahkan setiap minggu, baik bersama teman atau pasangan, menghabiskan dana yang nggak sedikit. Mari kita kira-kira. Hobi ngopi? Harga kopi di kafe kecil-kecilan saja bisa berkisar pada angka Rp25 ribu, sedangkan untuk sekelas kafe Mbak Medusa bisa sampai Rp50 ribu. Padahal, seminggu minimal sekali – jadi sebulan empat kali dong?
Kalau malam minggu ngapain? Kalau kalian yang punya pasangan, mumpung ada waktu ya jalan lah. Aktivitas rutin paling nggak jauh-jauh dari pilihan nonton, makan, atau nongkrong. Beberapa pasangan mungkin ke pusat permainan atau milih photobox. Berapa uang yang dikeluarkan? Minimal Rp100 ribu lah ya. Anggapan biaya pacaran ditanggung bersama dan angka ini merupakan pengeluaran tiap orang.
Di luar kebutuhan ngopi cantik dan jalan sama pacar, treat terhadap diri sendiri juga boleh dong. Beli baju lah, sepatu baru lah, eh tas yang kemarin bukannya diskon ya? Cuss beli. Ini nih yang perlu pengakuan jujur. Habis berapa banyak? Rp500 ribu emangnya cukup? Ya bisa sih kalau beli yang biasa-biasa aja.
Baca Juga: 10 CEO Ini Wanita Pemegang Gaji Tertinggi di AS
Segitu dulu deh pengandaiannya. Udah habis berapa? Kira-kira bisa sampai angka Rp1 juta kalau ditambah sama pengeluaran lain kayak perawatan kulit (buat perempuan) atau langganan gym (buat laki-laki). Angka ini bahkan masih bisa dibilang kecil loh untuk sebagian kalangan. Bayangin baru sebulan bisa segitu banyaknya, kalau setahun? Beli motor udah bisa langsung lunas.
Yuk, Mulai Financial Planning dari Sekarang.
Nggak memungkiri kalau pengandaian di atas hanya hitungan kasar. Beberapa orang mungkin nggak mencapai angka Rp1 juta untuk keperluan senang-senang, sedangkan kalangan lain mungkin baru bisa buat sekali makan dengan uang segitu.
Tapi, pengandaian ini mungkin bisa jadi refleksi kita. Serius setiap bulan Rp1 juta hilang buat senang-senang aja? Yuk mari belajar realistis. Sebenarnya kita masih punya banyak kebutuhan lain yang mungkin belum kita sadari, karena manfaatnya baru terasa di kemudian hari. Atau terkadang kita justru menekan kebutuhan demi mewujudkan keinginan, khususnya keinginan hiburan. Ngaku saja, siapa dari kalian yang rela mengurangi atau bahkan sampai nggak makan beberapa hari demi beli barang kesukaannya? Fenomena ini nggak sedikit terjadi terutama di kalangan anak kuliah perantau dan para dewasa muda. Padahal, Tom Corley, seorang pakar financial planner sekaligus akuntan dan penulis buku “Rich Habits, Poor Habits” menuturkan bahwa idealnya biaya hiburan ini nggak lebih dari 10% dari take home pay (THP) atau gaji bersih yang sudah dikurangi dengan pajak dan pengurangan lain. Nah loh!
Meskipun nggak bisa dikatakan sebagai kesalahan juga, sebenarnya nominal tersebut akan lebih bijak ketika digunakan untuk melengkapi kebutuhan yang lain. Hal-hal yang mungkin sekarang kita pikir “belum saatnya untuk dimiliki atau mulai menabung untuk itu”, sebenarnya akan jadi beban yang jauh lebih ringan kalau dimulai sekarang. Kayak apa?
Tabungan
Mengurangi biaya hiburan atau bahkan menghentikan kebutuhan hiburan demi nabung? Gile lu?!!!
Beberapa orang yang sudah punya pendapatan, mungkin sudah mengalokasikan dana tersendiri untuk tabungan pribadi. Dalam hal ini pun, Keypoo nggak mengarahkanmu untuk menghentikan kebiasaan nongkrong dan kebutuhan hiburan lain demi tabungan. Nope, sama sekali bukan itu.
Yang ingin ditekankan, terutama untuk kamu yang masih kuliah atau belum berpendapatan tetap, coba lebih hemat untuk memilih hiburan yang paling kamu butuhkan. Nggak perlu kok harus beli barang mahal demi menyenangkan diri, karena hiburan nggak mesti harus berbayar. Jalan-jalan sore atau mengunjungi pameran gratis udah bisa jadi alternatif hiburan. Karena bahagia itu tidak ditentukan dari nominal, tapi mindset.
Sisihkan sebagian dana hiburanmu untuk tabungan, atau minimal punya sedikit dana darurat.
Menerapkan kebiasaan menabung dan punya dana darurat itu penting loh. Ketika kamu sudah berumah tangga nanti, kamu harus bisa mengatur diri dan pasangan bagaimana kamu akan punya rumah, kendaraan, mengurus pendidikan anak, berobat ke dokter. Itu semua menuntutmu memiliki dana backup yang memadai dan pengelolaan yang mumpuni.
Baca Juga: 6 Pekerjaan Aneh Ini Hasilkan Gaji Selangit yang Menggiurkan
Investasi
Hanya karena saat ini kamu belum punya penghasilan tetap atau masih berstatus pelajar, bukan sebuah alasan kamu tidak mulai belajar berinvestasi.
Ada banyak macam jenis investasi yang bisa kamu mulai. Baru punya alokasi dana Rp100 ribu? Kamu bisa mulai dengan belajar investasi saham murah. Punya dana beberapa ratus hingga jutaan? Mulai coba investasi emas, baik dalam bentuk perhiasan (usahakan yang minim sirkon) atau pun logam mulia batang. Sudah berpenghasilan tetap dan ada tabungan puluhan juta? Coba mulai investasi tanah atau properti.
Kenapa harus investasi dari sekarang? Inflasi tinggi jadi alasan. Fenomena ini seolah jadi ciri khas sebuah negara berkembang di mana penyebabnya bisa karena keseimbangan ekonomi yang relatif rendah, pola pikir masyarakat yang masih didominasi perasaan “ingin” (bukan rasional berpikir “butuh”), sampai tingkat produktivitas yang masih relatif rendah. Angka Rp10 juta sekarang masih kamu bilang besar, nggak memungkiri kamu bisa bilang angka ini bahkan cukup untuk melunasi satu unit motor. Nanti, 5 sampai 10 tahun lagi, bisa jadi itu jadi pengeluaran minimal untuk hidup di kota besar.
Asuransi
Kok harus punya asuransi swasta ketika uda punya BPJS? Pengeluarannya dobel dong?
Yes! Bener banget kalau masalah pengeluaran dobel. Tapi penting juga untuk kamu sadari bahwa ada beberapa perbedaan yang menjadi keunggulan memiliki asuransi swasta sebagai pelengkap daripada hanya bergantung pada BPJS saja. Yang paling terlihat adalah soal kualitas layanan asuransinya. Ini bisa jadi kewajiban kalau kamu tipe orang yang butuh kenyamanan dalam pelayanan kesehatan. Selain itu, menggunakan asuransi swasta juga mengurangi alur birokrasi pengurusan ketika kamu membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit.
Itu baru contoh dari sisi asuransi kesehatan. Bagaimana dengan jenis asuransi lain seperti asuransi jiwa atau pendidikan anak? Jenis asuransi ini belum ditemukan ada dalam format produk pemerintah seperti asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan BPJS. Jadi buat kamu (dan pasangan) yang berpikir panjang tentang pengaturan finansial rumah tangga, akan lebih baik kalau opsi ini dimasukkan.
Baca Juga: 10 Alternatif Bagi Kamu yang Sedang Kuliah Tetapi Ingin Punya Penghasilan Sendiri
Modal Bisnis
Terakhir, yang bisa Keypoo kasih buat pencerahan kenapa kamu harus menghemat pengeluaran nongkrong cantik atau hiburan yang berlebihan: kamu bisa menjadikannya modal bisnis.
Sebagai entrepreneur, kamu mungkin nggak akan bisa langsung dapat pinjaman besar dari bank atau lembaga keuangan non-bank. Ini dikarenakan bank membutuhkan portofolio kelayakan bisnismu, sehingga memang relatif sulit untuk mendapatkan modal guna membangun bisnis yang baru akan mulai.
Menghemat pengeluaran hiburanmu bisa jadi salah satu cara untuk mendapatkan modal bisnis sembari menyiapkan sedikit demi sedikit kebutuhan lainnya. Lagipula, kita harus berterima kasih pada Leonard Kleinrock selaku Bapak Internet yang menjadikan masyarakat modern lebih mudah dan murah untuk memulai bisnis dan menjalankannya dengan memanfaatkan internet, baik sebagai media pemasaran, edukasi, sampai transaksi secara lebih murah.
Nggak sedikit kan alternatif yang bisa diwujudkan dari penghematan biaya nongkrong-mu? Ini baru beberapa hal yang paling umum, mungkin kamu punya impian atau memang kebutuhan lain yang lebih diprioritaskan. Yuk, mulai sekarang belajar untuk menekan keinginan boros karena nongkrong dan mulai alihkan pada investasi untuk kebutuhan di masa depan.
Artikel Terbaru
- 10 Ide Makanan Untuk BBQ Sederhana yang Cocok Untuk Party
- Lima Cara Cepat Download Video dari Youtube Kurang dari 1 Menit
- Pengagum Senja Kopi, Ini Kedai Kopi Estetik yang Asik Buat Nongkrong di Jakarta!
- Cara Ampuh Menjawab Pertanyaan Jebakan Saat Interview Kerja
- Pecinta Drakor Ini Daftar Drama Korea Terbaru Bulan Ini
Artikel Favorite
- 10 Ide Makanan Untuk BBQ Sederhana yang Cocok Untuk Party (68,097)
- Ini Kelebihan dan Kekurangan Layanan Netflix yang Harus Diketahui! (44,581)
- Masih Berani Main Ponsel Sambil Tiduran Setelah Membaca Ini? (34,708)
- Tentang Coldplay dan Cerita di Balik Lirik Lagunya yang Bikin Meleleh (28,158)
- Wah 10 Budaya Indonesia Ini Mendunia Loh! Sudah Tau Budaya Apa Saja? (23,120)